Rabu, 14 Juli 2010

4 Penyebab doa belum terijabah

Dalam hal rizkinya ketika, manusia masih dalam kandungan telah diberi penghidupan yang layak, ditempatkan di dalam rahim yang kokoh dan diberi makan dari saripati makanan ibunya. Bahkan ketika telah keluar dari rahim manusia telah ditetapkan penghidupan dan rizkinya. Namun penghidupan dan rizki tidak semuanya diberikan dengan mudah kepada manusia tanpa usaha dan berdoa. Kemudahan dan kesulitan dalam mencari rizki ini merupakan suatu cobaan dan ujian dari Allah SWT., dengan maksud untuk mengingatkan manusia bahwa manusia masih membutuhkan pertolongan Allah. SWT. Seseorang yang diberikan cobaan kemudahan mencari harta mereka akan mengatakan :

"Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". (al-fajr : 15)

Lalu bagaimana dengan mereka yang diberikan kesulitan dalam mencari hartanya….hal ini digambarkan oleh Allah SWT., dalam al-quran yang artinya:

"Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (al-fajr : 16)

Cobaan dan ujian ini sebenarnya tidak semuanya karena keinginan Allah SWT., tetapi datangnya cobaan kesulitan mencari rizki itu semua karena ulah manusia dalam menjalani hidupnya yang terkadang ia lupa dengan saudaranya yang lain. Berbagai macam cara ia lakukan untuk mendapatkan harta, berbagai macam usaha dan doa ia lakukan namun doanya tak dikabulkan juga oleh Allah SWT., sehingga tidak sedikit manusia yang putus asa dan bahkan ada yang mengatakan: “katanya Allah akan menerima semua permintaan hamba-Nya, tapi mengapa doa saya tidak dikabulkan…dan ada juga yang mengatakan bahwa Allah itu tidak Adil kepada saya.

Dalam hal ini ada 4 macam penyebab mengapa manusia diberikan cobaan kekurangan harta. Sekaligus merupakan sanggahan dari Allah SWT., kepada manusia mengapa doanya tidak dikabulkan.

Pertama :
Dilingkungan sekitarnya anak yatim tidak disayanginya, tidak disantuninya. Bahkan dibiarkan terlunta-lunta.

"sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim". (al-fajr : 17)

Kedua:
Ia enggan untuk bebaur dengan si miskin bahkan ia tak pernah memberi makan si miskin.

"dan kamu tidak saling mengajak memberi Makan orang miskin", (al-fajr : 18)

Ketiga:
Didalam mencari penghidupannya, uang, harta benda yang di dapatnya dimakan tidak perduli hartanya tercampur antara yang haram dan yang halal.

"dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil)", (al-fajr : 19)

Keempat:
Dan manusia lebih cinta kepada harta bendanya, kepada keluarganya, kepada suami/istrinya, kepada anak-anaknya dan duniawi, kecintaanya ini bahkan bias mengalahkan kecintaan manusia kepada Allah Sang Maha Pencipta.

"dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan". (al-fajr : 20)

Dalam hal ini jelaslah bahwa setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT., tetapi belum terkabulkan oleh Allah SWT., bukan berarti Allah tidak mendengar, belum terkabulnya doa bukan berarti Allah tidak Maha penerima doa, belum terkabulnya doa bukan berarti Allah tidak adil kepada hamba-Nya, tetapi manusia nya sendiri harus intropeksi diri apa saja yang menyebahkan doanya tidak diijabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih semoga kritik dan sarannya