Senin, 12 Juli 2010

Bagaimana Mensikapi Penyakit

Sesungguhnya Allah SWT. akan menimpakan msibah dan penyakit kepada setiap hamba-Nya, sebagi pengingat dan ujian. oleh karena karena kemaksiatan dan kedurhakaan umat terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya SAW.

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar". (Ar-Rum: 41)

iulah sebabnya sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT. harus bisa mensikapi ujian dan musibah yang datang dengan sabar dan tawakal. Karena seorang muslim akan memandang berbagai penyakit itu sebagai:

Pertama: Ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun".(Al-Mulk: 2)

"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan".(Al-Anbiya`: 35)

Ibnu Katsir ra. dalam tafsirnya tentang ayat ini: kata "Kami menguji kalian", terkadang dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan. Maka Kami akan melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur (terhadap nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala), siapa yang sabar dan siapa yang putus asa (dari rahmat-Nya).
Sebagaimana perkataan Ali bin Abi Thalhah, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma: "Kami akan menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan, maksudnya yaitu dengan kesempitan dan kelapangan hidup, dengan kesehatan dan sakit, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan halal dan haram, dengan ketaatan dan kemaksiatan, dengan petunjuk dan kesesatan; kemudian Kami akan membalas amalan-amalan kalian".

Ujian dan cobaan akan datang silih berganti hingga datangnya kematian.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?". (Al-Baqarah: 214)

Ibnu Katsir ra. berkata: :"Ujian yang akan datang adalah". berbagai penyakit, sakit, musibah, dan cobaan-cobaan lainnya".
Bila demikian, maka sikap seorang muslim tatkala menghadapi berbagai ujian dan cobaan adalah senantiasa berusaha sabar, ikhlas, mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, terus-menerus memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga tidak marah dan murka terhadap taqdir yang menimpa dirinya, tidak pula putus asa dari rahmat-Nya.

Kedua: Penghapus dari dosa.

Seandainya setiap dosa dan kesalahan yang kita lakukan mesti dibalas tanpa ada maghfirah (ampunan)-Nya ataupun penghapus dosa yang lain, maka siapakah di antara kita yang bisa selamat dari kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala? Oleh karena itu adalah termasuk hikmah dan keadilan Allah SWT.lah bahwa Dia menjadikan berbagai ujian dan cobaan itu sebagai penghapus dosa-dosa kita.
"Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk". (Hud: 114)

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
"Tidaklah menimpa seorang muslim kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan dan duka, sampai pun duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan menghapus dengannya dosa-dosanya".(Muttafaqun alaih)

Ketiga: Kesehatan adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang banyak dilupakan.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Dua kenikmatan yang kebanyakan orang terlupa darinya, yaitu kesehatan dan waktu luang". (HR. Al-Bukhari)

Betapa banyak orang yang mau menyadari keberadaan nikmat kesehatan ini, hingga dia jatuh sakit. Sehingga musibah sakit ini menjadi peringatan yang berharga baginya. Setelah itu dia banyak bersyukur atas nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut. Itulah golongan yang beruntung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih semoga kritik dan sarannya